Pernah dengar kalimat “Satu kartu untuk segalanya ?”. Beberapa Bank di Indonesia mempromosikan kartu ATM atau kartu kredit mereka dengan kalimat-kalimat semacam itu. Namun yang pasti, kartu-kartu tersebut tidak akan ada apa-apanya apabila bila dibandingkan dengan kartu sakti dari Jepang ini.
PASMO adalah kartu sakti yang saat ini telah rutin dibawa oleh jutaan rakyat jepang setiap harinya. Kartu ini tidak diciptakan sebagai kartu kredit, bukan juga kartu ATM, bahkan kartu ini awalnya hanyalah semacam “tiket abodemen” untuk kereta di Tokyo. Kartu ini tidak pernah mempromosikan dirinya sebagai “satu kartu untuk segalanya”, namun kini, manfaat yang dapat diberikan oleh kartu PASMO ini benar-benar mencerminkan hal tersebut.
PASMO bermula sebagai alat pembayaran wireless untuk kereta di Tokyo. Kita dapat mengisi jumlah nominal tertentu ke kartu ini, dan jumlah nominal tersebut akan otomatis terpotong setiap kali kita melewati pintu stasiun. Lambat laun, kartu PASMO ini tidak hanya dapat digunakan di stasiun-stasiun saja, tetapi juga sebagai alat pembayaran wireless di toko, salon, bioskop, dan sebagainya. Saat ini kartu PASMO sudah seperti gabungan antara kartu kredit, retail point programs, coin locker keys, dan tentu saja sebagai kartu abodemen (^_^).
Dan sebentar lagi, kartu ini juga dapat digunakan oleh orang tua untuk memantau anak-anaknya di sekolah, rumah, dan berbagai tempat lainnya. Orang tua akan dapat mengetahui apakah anaknya sudah sampai sekolah atau belum, kapan anaknya naik kereta, jam berapa anak pulang rumah, atau toko mana yang terakhir dikunjungi sang anak, dan sebagainya. Semua dapat dipantau melalui handphone atau komputer.
Oo iya! jangan sampai anda kehilangan kartu ini, sebab kartu PASMO juga dapat berfungsi sebagai kunci rumah dan apartemen. Tapi jangan khawatir. Kartu ini sama seperti kartu SIM pada Handphone kita, anda dapat segera menonaktifkannya dengan cara melaporkannya sesegera mungkin.
Selain untuk memantau anak, Kartu PASMO ini juga dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memantau karyawannya. Apabila karyawan terlambat sampai ke kantor dengan beralasan kereta-nya terlambat, perusahaan dapat mengecek kebenarannya, apakah kereta yang terlambat, atau sang karyawan yang datang kesiangan.
Hmmh..sepertinya masalah "privacy" akan menjadi isu yang penting berkaitan dengan kartu ini ya ? (^_^).